widgets

Selasa, 04 Maret 2014

Cerpen : Pengorbanan

PENGORBANAN
Karya Monica Sucianto

“Feb kamu mau gak jadi pacar ku ?”kata Riski. “kamu gila ya? Kan masih kecil”jawabku. “umur memang masih kecil, tapi hatiku sudah cukup dewsa buat mencintai kamu” kata Riski. “Gombal” jawab ku. “feb terima aja !!!” jawab Cika sobat ku tiba tiba. “hmmmm…… ya dech”. kata ku. “thx ya Feb” kata Riski.
Semejak aku jadian sama Riski aku jadi tenang . Aku selalu bahagia bersama nya. Gak sanggup aku jalani hari tanpa dia . Pengannya sama dia terus. Riski selalu nemenin aku di suka dan duka.

Sudah satu bulan aku jadian . tapi aku seperti menyakiti hati teman sendiri. Aku tau Riaski itu pacarnya Cika. Disekolah aku mendekati Riski . “Ris ….. hubungan kita udah sampek di sini” kata ku. “kenapa Feb?” Tanya Riski. “kamu pacarnya Cika kan ? aku gak mau nyakitin hati sahabat ku sendiri.” Jelasku. “ tapi itu dulu Feb” jawab Riski. “ Gak penting dulu apa sekarang” jawabku sambil meninggalkan Riski.
Seminggu setelah aku putus sama Riski ,aku jadian sama Dion. Dia baik menurutku diasama seperti Riski. Aku menjalani hari hari ku bersama Dion. Mamang pertama tama dia baik tapi lamakelamaan Dion mulai berubah. Sudah dua bulan aku jadian sama Dion. Rasanya gak enak. Dia tidak membolehkan kita putus. Dion sangat egois,pemarah. Aku sudah mencoba untuk putus sama Dion tapi dia selalu marah marah melarang aku putus. Ris aku di sini kangen kamu.. aku mengharapkan kamu bisa hadir di sini. Dimalan yang indah ini aku berharap bintang bintang bias menyampaikan pesanku ini kepasa Riski. Ris aku kangen kamu. Aku pengen seperti dulu. Aku berharap kamu bias datang di mimpiku malam ini.
***

Dua bulan setelah aku tidak nyaman oleh Dion ,akhirnya aku bisa putus sama Dion. Aku pengen balikan sama Riski tapi aku udah putusin dia dengan alasan yang gak jelas. “Apa Riski masih sayang ya sama aku?” tanyaku dalam hati. Semoga Riski gak marah sama aku ,karena Cuma dia yg aku sayangi. Aku sayang kamu Ris ,aku pengen ketemu kamu.

Keesokan harinya di sekolah Riski mendekati ku sambil berkata “Feb terima aku ya ,walau aku jadi yang kedua di hati kamu tapi aku gak bias hidup tanpa kamu” kata Riski. “kamu gak perlu jadi yang kedua soalnya aku udah putus sama Dion. Dan hanya kamu yang pertama di hati aku dan gak akan perna jadi yang kedua” jawabku. “Thx ya feb….”.kata Riski.

Keesokan harinya, sepulang sekolah tiba tiba semua menjadi gelap dan aku gak bisa ngeliat apa apa. Dan akhirnya aku pingsan. Perlahan lahan aku mulai sadar. Tapi semua masih gelap. “Sayang kamu yang sabar ya, mama bakal nemenin kamukok disini sama papa”kata mama. “ma …… bisa nyalain lampunya gak. Mama di mana kok semua gelap ? aku gak pa pa kan ?”tanyaku bertubi tubi. “mam, papa kok gak jawab ? kok malah nangis” tanyaku lagi. “kamu buta sayang ” jawab mama. “jadi aku gak bias ngeliat papa sama mama lagi? Mama , mama gak bercanda kan?” kataku. “iya sayang kamu buta karena penyakit mu yang dulu. Kamu hanya bias berharap kalo ada orang yang rela mendonorkan maranya buat kamu.”jawab mama.
Sudah satu bulan aku berbaring di ranjang rumah sakit tanpa bias melhat setitik cahaya. Setiap hari aku membuka mataku berharap aku bias melihat cahaya sedikit saja. Kata mama ada orang yang mau donorin matanya tapi mama gak mau ngasitau siapa orang nya.

Empat jam setelah aku pingsan oleh pengaruh obat bius, aku mulain membuka mataku perlahan lahan. Aku nggak nyangka aku melihat cahaya, cahaya yang lamakelamaan semakin terang. Dan yang pertama aku liat Cuma Riski. “Feb kamu udah sadar ya?” Tanya Riski. “Udah kok Ris”jawabku. “Aku senang kamu udah bias liat cahaya lagi” kata Riski. “Ris kenapa kamu gak buka mata dari tadi ?” tanyaku. “Aku udah gak punya bola mata lagi” jawab riski. “haaa……” sambil membalikkan badan. Tidak lama aku membalikkan badan kembali tapi Riski udah gak ada.

Setelah aku keluar dari rumah sakit sekarang aku jomblo udah gak ada Don lagi. Aku pengen tau siapa yang rela mendonorkan matanya buat aku. Aku mau berterimakasi.
Aku gak sadar ada surat tiga hari lalu diepan rumah ku. Disana tertulis dari Riski. “ ngapain lagi dia ngirim surat”. Disana tertulis…….

Aku senang kamu bisa ngeliat lagi ,walau kamu marah sama aku. Aku senang kok mata itu bias berguna buat kamu . dulu itu mata ku tapi mata itu gak berguna buatku. Aku hanya butuh cinta mu. Aku gak kenapa kok buta yang penting kamu bias gunain mata ku itu dengan baik. Sekarang aku udah sakit sakitan kamu gak usa ngarepin aku ya, aku sekarang ada di rumah sakit mengharapkan kamu bias hadir disini untuk yang terakhir kalinya.

Aku langsung menangis sambil menuju rumah sakit. Aku langsung bertanya pada suster katanya pasien bernama Riski sudah meninggal dua hari lalu sekarang jasad nya ada di kamar mayat. “Ris maafin aku ya ? karna aku kamu jadi begini. Ris kamu jangan marah ya sama aku disana. Aku gak tau kalo mata ini ternyata dari kamu. Kamu rela ngorbanin mata kamu buat aku. Aku pengen kamu bias denger aku bilang “ I LOVE YOU” Sampai ketemu Ris di dunia lain.

*TAMAT*

S.A.H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar