widgets

Minggu, 09 Maret 2014

Terjawab Di Suatu Masa


Salam terindah dari senyummu.
Getar-getar hati menatapnya kagum,
Menghujam dada seberkas cinta,
Menciutkan mata sesosok indahmu.


Heran tundukkan kepala.
Kenapa... kenapa ada banyak sekali cahaya
yang bersinar di kala kau mulai layu?
Sementara aku, hanyalah remang-remang kecil yang tak sempat memberimu arti.
Mengapa... mengapa ada banyak sekali warna
yang menghiasi ketika duniamu mulai kelam?
Sedangkan aku, hanyalah hitam lapang yang mustahil mewarnaimu.


...Menanti...
...Tertatih...
...Letih...
...Sedih...
...Pedih...
...Perih...
...Cemburu...
...Rindu...


Semua menyatu dalam butiran hampa.

Tidak salah lagi... ya, tidak salah lagi.
Bahwa butiran hampaku akan terjawab oleh suatu masa...
oleh suatu kelak, suatu hari, suatu waktu..
suatu ketika di mana tali kuat perjanjian cinta menjeratmu bersamanya
di bawah Ayat-ayat Suci, dalam restu keluarga dan kerabatmu.
Kan jadi saksi kilaunya air mata harumu.

Fiuuuh...!!! Kulewatkan ribuan hari dengan penantian terburuk
hanya untuk memastikan hari pernikahan?


Tidak masalah.

Tak akan ada kecewa...
Tak akan ada sesal...
Tak akan ada derita...
Yang ada...

Hanya membohongi diriku sendiri.





S.A.H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar