widgets

Senin, 14 April 2014

Ketika Cinta Tak Lagi di Persinggahannya



Assalamu'alaykum sobat Baslanymous,

Cinta memang tak bisa dipaksakan, apalagi cinta itu telah melekat kuat di hati yang notabene telah membuat suatu ikrar janji yang mungkin kalau dilihat dan didengar kita sebagai orang yang mencintainya juga minder dan  tak mau berhadapan dengannya lantaran janji setia itu. Malu, iya. Seakan kalau kita hendak mendekatinya, kita dengan keegoisan kita memaksa untuk menggunting pita kesetiaan itu, yang pada akhirnya terjadi diam-diaman walaupun hati telah dekat bagi yang mengetahuinya. Jadi, kita terkesan seperti "cari muka" walaupun muka kita sebenarnya telah ada di depan kelapa, eh..kepala.

Ya, memang begitu adanya. Mungkin cara yang terbaik yang harus kutempuh adalah meyakinkan diri untuk tidak mengharapkannya lagi walaupun sebenarnya sudah lama memang untuk tak mengharapkannya lagi. Apa ? Cinta harus diperjuangkan ? kesempatan masih ada sebelum janur kuning melengkung ? Gila. Sebenarnya ungkapan ini tidak terpikirkan olehku untuk melakukannya. Begitu ya, cinta harus diperjuangkan. Aneh. Mungkin yang harus diperjuangkan kalau berada di posisiku saat ini adalah bagaimana mempersiapkan diri untuk sebuah cinta yang murni datang, bukan cinta yang dibuat-buat, yang suka berpindah-pindah layaknya musafir yang kehilangan arah. Ya, memang semua ini adalah suatu pilihan yang "mungkin" terbaik bagi yang menjalaninya. Kita tidak bisa memaksakan. Seorang teman pernah berkata padaku " Udah MOVE ON aja ". Aku hanya bingung dengan perkataan si kawan ini. Memang MOVE ON apaan sih ? lantas aku bertanya pada temanku lagi. Katanya move on itu ungkapan ketika cinta berpindah arah untuk tidak mengharapkan dia lagi. Intinya berpindah hati. Loh, kalau memang begitu, dari dulu pun aku sudah melakukannya. Tapi caraku beda. Bedanya dimana ? hatiku bukan berpindah pada orang lain, melainkan kering kerontang seperti sedia kala. Tanpa cinta kepada seseorang. Ha, itu apa namanya ? kalian bingung, samalah.

Awalnya cinta itu memang tak sengaja datang. Entahlah, yang menentukan hanya ALLAH SWT. Pasti ada akhir yang baik buatku. Hahaha, aku ingat ketika teka-teki cinta itu kuberitahu kepada seseorang yang sebenarnya kucintai. Dia menebak namun tak ada yang benar. Sampai pada akhirnya, dia mengetahuinya. Entahlah. Aku tidak tahu darimana ia tahu. Namun, kelucuan dari wajahnya dan tingkahnya itu yang membuatku betah berlama-lama dengannya. Membuatku selalu ingin tersenyum bahkan tertawa. Saat-saat indah. Sesaat. ALLAH SWT berkehendak lain. Ya, tak bisa kupungkiri. Mungkin aku yang salah. Memang. Ada jurang yang memisahkan kami. Gelap. Sebenarnya dengan kejadian ini, aku sama sekali tidak apa-apa. Walaupun dia tak menganggapku bukan apa-apa, ya sudahlah. Aku terkadang menertawakan diriku sendiri. Mirip lagu MANUSIA BODOH dari Ada Band. Menganggap seseorang terlalu dalam sampai kita tenggelam dan tak kembali ke permukaan. Dia yang tak menganggap kita bukan apa-apanya. Ya sudahlah. Memang ini jalan takdirku. Kini aku hanya bisa menurutinya meningat surat yang telah dibuatnya. Kau benar. Kita memang punya jalan masing-masing. Kau memilih jalanmu sendiri, begitu juga aku. Jalanku telah kulakukan untuk menjauh dari kehidupanmu. Kau pasti ingin membuka kembali surat itu dan membacanya , mencari kata-kata yang berpeluang membuat sakit hati bagi pembacanya. Dan saat kau tahu, kau merasa miris. Aku tak tahu apakah ini benar, aku hanya menebak. Jangan bohongi hatimu. Kalau kau memang menginginkan untuk kulakukan, ya tidak masalah bagiku. Aku tipe orang yang tidak suka mengganggu kehidupan orang lain. Kulakukan ini karena aku menyayangimu. Mungkin kau tertawa sinis membaca ini. Tapi yakinlah, dan aku yakin, kau memilih jalan yang terbaik untukmu. Semoga kau sukses selalu. Kalaupun kita bertemu 5 tahun lagi, mungkin keadaan akan terlihat berbeda. Semua. Hanya ALLAH SWT yang dapat menentukannya. Berdoa aja yang terbaik.

Ini kata-kata terakhir untukmu, mungkin lebih ke arah nasihat :
"Jangan biarkan keidealisan Anda yang bersumber dari pemikiran dan spekulasi Anda semata-mata membuat hati Anda menutup sebuah kebenaran. Namun, barengi dengan keidealisan orang lain yang notabene lebih tahu akan permasalahan yang melibatkan Anda."

Dan satu hal lagi. Ini agak menyimpang dari topik pembicaraan di atas. Kau akan menyukai bahkan agresif dengan suatu BAB ( yang menurutmu menarik) dalam sebuah mata pelajaran di sekolah. Aku tak tahu apakah ini benar nantinya. Aku hanya menebaknya saja. Apalagi kalau topik dari BAB itu di diskusikan layaknya presentase. Mungkin kau akan bertanya padaku tentang seluk-beluk kepribadian dan prinsipku tentang topik tersebut.



Wassalamu'alaikum
Salam Sultan Al-Hafidz (S.a.H)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar